Selasa, 07 November 2017

CRITIKAL REVIEW "ANTROPOLOGI"



CRITIKAL REVIEW

Diajukan untuk memenuhi tugas Individu
 Mata Kuliah: Antropologi





   Disusun Oleh :
Nur Faozah
                                              1413312005




Fakultas Ushuliddin Adab dan Dakwah
   SPI B/Semester III
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI
CIREBON
2014

Antropologi : Metode dan pokok soal dalam penyusunan teori
Antropologi mengambil budaya manusia disegala waktu dan tempat sebagai bidangnya yang sah. Dalam hal ini antropologi bersifat menyeluruh mengenai kebudayaan manusia. Antropologi adalah satu-satunya ilmu pengetahuan sosial yang berusaha membahas kedua sisi sifat- hakikat manusia sekaligus, yakni sisi biologis (antropologi ragawi) dan sisi kultural (antropologi budaya).  Pokok-pokok soal yang diperhatikan antropolog dapat diringkas menjadi dua, yaitu : (1) bagaimanakah bekerjanya berbagai sistem budaya yang berbeda-beda ? dan (2) bagaimanakah kerja sistem budaya yang beraneka ragam saat ini ?
Para antropolog sendiri beranggapan bahwa manusia yang bermacam-macam ini berasal dari satu jenis, yakni homo sapiens. Menurut saya sah-sah saja jika kita melihat dari abad sekarang dan tidak ada keganjilan. Sebenarnya masalah sama dan beda itu tergantung persepsi masing-masing. Jika kita melihat dari sisi sifat psikobiologis manusia penghuni bumi ini pada garis besarnya sama, tentu kita berharap menemukan bahwa semua masyarakat manusia sama pula, atau sekurang-kurangnya memperlihatkan kesamaan-kesamaan tertentu. Saya kira, kita tidak usah banyak berharap, karena memang kesamaan itu memang jelas ada.
Kita umumnya menjadi lebih terkesan oleh perbedaan daripada oleh kesamaan kedua budaya itu. Kita bukan hanya terkesan, bahkan cenderung mempertanyakan alasan kemunculan perbedaan itu. Memang demikian, sesuatu yang kita anggap berbeda memungkinkan sesuatu itu menjadi asing dimata kita. Masalah utama dalam antropologi ialah menjelaskan kesamaan dan perbedaan budaya, pemeliharaan budaya maupun perubahannya dari masa ke masa. Andaikata budaya-budaya tidak saling berbeda dan tidak pula berubah-ubah, niscaya tidak timbul persoalan mengenai mekanisme perubahan .
Dapat kita ketahui alasan perbedaan keyakinan, nilai, perilaku, dan bentuk sosial antara kelompok satu dengan kelompok lain. Dalam penyidikan ini pandangan “ perbedaan dari masa kemasa” adalah bukti terbaik untuk mendukung penjelasan sosiokultural( sebagai lawan penjelasan psikobiologis) mengenai ketaksamaan manusia. Mekanisme, struktu, dan sarana kolektif diluar diri manusia itu oleh antropolg disebut “budaya”.
Antropologi tidak hanya memasalahkan sebarang perilaku manusia, melainkan perilaku manusia yang tradisional atau terlembagakan. Budaya merujuk pada fenomena yang tidak dapat secara tuntas dijelaskan oleh konsep-konsep psikobiologis. Dari pandangan tadi menurut saya tepat, karena sesuatu yang dikeluarkan oleh ide manusia, akan agak jauh dari sesuatu yang bersifat biologis. Budaya diakui sebagai suatu yang maha luas pengertiannya. Banyak peneliti mengemukakan bahwa istilah ini terlalu omnibus higga kurang kurang bermanfaat sebagai piranti analisis. Menurut saya demikian, budaya mencakup setiap ide yang dikeluarkan manusia seutuhnya sangatlah luas dan tentu tak mungkin kita mengerti dalam sekejap, saya rasa pekerjaan seperti ini memerlukan waktu sepanjang hidup. Kalaupun digunakan, perhatian ini dipusatkan pada suatu konsep lain yang lebih viabledan mempunyai manfaat analitis , seperti misalnya “struktur sosial” atau sistem sosial.
Alasan kuat bagi antropolog untuk mempertahankan konsep culture itu dan menjaganya agar tetap dibedakan dari struktur sosial. Alasan pertama, organisasi sosial tidaklah merupakan sesuatau yang unik pada manusia. Alasan kedua, antropolog telah mempermasalahkan interaksi antara intuisi-intuisi seperti struktur sosial, ideologi, dan teknoekonomi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar